Allah selalu bersama orang-orang sabar

Jam 11 siang sudah menjadi jadwalku setiap hari untuk menjemput sekolah anakku. Seperti biasa sesampai di rumah kusempatkan untuk makan siang sebelum kemudian pergi lagi 'menunaikan kewajiban'.

Kulihat indikator bensin di motorku sudah menunjukkan 'empty', sudah saatnya untuk diisi bensin lagi. Aku mampir ke sebuah POM Bensin terdekat, ikut mengantri, kulihat didepanku masih ada 2 orang, waah...lumayan gak terlalu lama ngantrinya.

Tiba-tiba dari belakangku nyelonong seseorang pake jaket hitam, langsung mepet dengan motorku, kulirik dia, dia juga melirikku.
Pikirku 'Aneh orang ini, kenapa gak mau antri di belakangku'.
Sesaat kemudian salah seorang pegawai POM Bensin membuka 'antrian baru'. Otomatis motor-motor yang antri di deretan belakang pada berebut 'lowongan' itu.
Kulirik orang di sebelahku, mungkin dia juga mau pindah 'antrian', ternyata dia tetap diam di sebelahku.
Ah, kalo memang dia gak mau pindah, sudahlah aku yang pindah 'jalur'.

Begitu aku pindah jalur, masih menyisakan 2 orang antrian, ternyata 'jalur baru' ini prosesnya lebih cepet, gak ada acara minta 'nota' dari petugas POM.
Akhirnya tiba juga giliranku, lumayan gak pake lama. Kulihat 'antrian sebelah', ternyata orang yang paling depan ngantri gak tau kenapa, ada urusan apa, prosesnya begitu lama, sehingga orang yang pake 'jaket hitam' tadi masih harus ngantri 1 orang lagi.

Hehe...coba kalo aku tadi masih 'ngotot' di antrian sebelah, mungkin aku masih 'panas-panasan' sama si 'jaket hitam'.

Sambil ngeloyor pergi, aku berpikir 'Ternyata Allah selalu bersama orang-orang yang sabar'.
Previous
Next Post »